IstimewaViral Aksi Diduga Rentenir Tagih Utang pada orang yang sudah meninggal dan Jenazah akan Dimandikan. TRIBUNJAKARTA.COM - Teganya seorang rentenir di Dusun Bontoloe, Desa Bontoloe, Kecamatan Pinjaman Dana Cepat Tanpa Jaminan di Manggarai, Tebet, Jakarta SelatanPinjaman dana cepat tanpa jaminan di Manggarai – Tebet – Jakarta Selatan, pinjaman uang tunai proses singkat dan cepat air tanpa jaminan di daerah Manggarai – Tebet – Jakarta Selatan untuk Anda yang butuh pinjaman uang untuk modal usaha atau kebutuhan pinjam dana dan uang tunai di Manggarai – Tebet – Jakarta Selatan untuk kebutuhan usaha, bisnis, pinjaman uang kuliah, atau pinjaman pribadi lainnya dengan syarat mudah, proses cepat dan ada yang tanpa jaminan.
JAKARTA- Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,44 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Hal ini menandakan bahwa kinerja ekonomi triwulan II-2022 sudah lebih tinggi daripada sebelum pandemi. Itu juga berarti bahwa terjadi pemulihan ekonomi yang berlangsung sejak triwulan II-2021 yang terus
Jakarta Salah satu tantangan utama bagi pengembangan usaha mikro di Indonesia adalah akses permodalan. Saat ini, meski koperasi sudah sangat menjamur, tapi keberadaannya belum dapat menjadi solusi permodalan bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang akhirnya mencari permodalan ke rentenir. Direktur Pembiayaan dan Kerjasama, Pusat Investasi Pemerintah PIP Kementerian Keuangan Nur Hidayat mengatakan hingga kini belum banyak koperasi yang menawarkan pinjaman dalam skala kecil bagi pelaku usaha mikro. Lewat Mekaar, PNM Jauhkan UKM dari Jeratan Rentenir Menteri ATR Gadai Sertifikat Tanah biar Masyarakat Bebas dari Rentenir OJK Ingin Bank Wakaf Mikro Putus Mata Rantai Rentenir di Desa "Dengan portofolio kecil-kecil butuh keahlian sendiri. Ada koperasi syariah, tapi kita lihat portofolio kecil-kecil untuk membiayai mbok-mbok pelaku usaha mikro sedikit sekali. Portofolionya besar-besar 50 juta, 100 juta. Jadi dia tidak punya keahlian itu," kata dia di, Jakarta, Kamis 30/8/2018. Inilah yang menjadi penyebab masih banyaknya pelaku usaha mikro di Indonesia yang lebih memilih menarik pinjaman untuk modal usaha dari rentenir. "Kita turun, tanyakan, 75 persen responden katakan, mereka katakan meminjam ke Rentenir. Koperasi masih sangat sedikit," jelas dia. Dia mengatakan, meskipun praktik rentenir harus dilawan, tapi ada beberapa hal positif yang seharusnya dapat pelajari oleh lembaga penyalur modal, terutama terkait akses dan kemudahan memperoleh pinjaman. "Rentenir itu enggak pakai jaminan bapak ibu. Kalau dia pelaku usaha minta pembiayaan, minta sekarang, kasih sekarang. Nggak usah isi formulir, nggak usah di-survey, tapi lancar. NPL-nya nol koma. Kalau ada koperasi yang bisa begini, PIP akan hadir," tegas dia. Reporter Wilfridus Setu Umbu Sumber * Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini Tonton Video IniHal itu dilakukan karena dirinya terlilit hutang dua juta rupiah pada rentenir Lewat Mekaar, PNM Jauhkan UKM dari Jeratan RentenirMenteri BUMN Rini Soemarno berkesempatan menyapa langsung ratusan nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera Mekaar di Tasikmalaya. Foto Dok Kementerian BUMNKementerian BUMN melalui PT Permodalan Nasional Persero atau PNM sedang gencar mengajak tumbuhnya perekonomian mikro. Salah satu program andalan mereka adalah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera Mekaar. Mekaar menyasar para perempuan berdedikasi tinggi dari keluarga pra-sejahtera yang ingin berbisnis. Tujuannya agar para perempuan bisa menunjang perekonomian diri dan keluarga sembari dibimbing oleh pemerintah. Pada pertemuan mingguan anggota Mekaar dari desa Pakemtegal dan Pakemgede, para ibu-ibu tampak serius menyimak laporan fiskal Mekaar daerah mereka. Namun, rasa kehangatan dan semangat camaraderie muncul kala mereka bertukar kabar mengenai bisnis. Pertemuan pada Kamis 9/8/2018 diadakan di rumah Santi Maryuni 41, peserta Mekaar asal desa Pakemtegal, Yogyakarta, yang memiliki bisnis makanan. "Makanan, katering yang kecil-kecilan. Awalnya dapat modal Rp 1 juta, sekarang modal Rp 2,5 juta," kata Santi. Ia bercerita, awalnya ikut menjadi anggota Mekaar karena diajak dan mereka ikut 'sekolah' pembinaan bersama Mekaar. "Saling mengajak satu sama lain. Ada perkumpulan dari PNM Mekaar. Caranya dijelasin, terus kita sekolah, diajarin janji, dan syaratnya," ucapnya. Suci Kesmiati 43, ketua Mekaar dari desa Pakemgede, menyebut mendapatkan modal dari Mekaar tidaklah sulit. Asalkan, calon anggota memiliki perencanaan dan potensi bisnis yang baik. Namun, pemeriksaan pada latar belakang calon nasabah tidak sebatas dalam bisnis semata, tetapi turut dicari tahu juga apakah orang tersebut pernah bermasalah di perkumpulan permodalan lain. "Kalau yang bermasalah dimasukin ke sini juga takutnya malah seperti itu. Kita ngambilnya yang rajin-rajin," jelas Suci yang memiliki bisnis gas. Ia pun berharap para wanita yang ikut Mekaar dapat konsekuen atas keanggotaan mereka. Di cabang Mekaar yang diikuti Suci, angsuran pertama bisa senilai Rp 2 juta dan angsurannya Rp 50 ribu setiap minggu. Ia menjelaskan, kebanyakan ibu-ibu di daerah Pakemtegal membuka bisnis makanan dan sayuran dan Pakemgede lebih variatif, seperti bisnis pakaian. Perempuan yang baru ingin membuka usaha tapi belum punya modal juga didorong meminjam ke Mekaar. Yang mengikuti program ini tidak harus bisnis yang sudah eksisting, melainkan tersedia bagi mereka yang sudah memiliki rencana. "Modal pertama boleh. Adik saya kemarin baru mau buka usaha, lalu saya ajukan. Makanya kemarin dia mau usaha pakaian, lalu saya ajuin, langsung boleh" ucap Suci yang menambahkan bahwa para peserta baru akan wajib melalui pelatihan terlebih dahulu.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. uBG6xo.